Kuliah hari ini sangat mengesankan. “Banyak diantara kita (guru)
mendidik ala YANG PENTING HARI INI” terang dosen di kelas Pengembangan
Bahan Ajar IPA. “Yang penting hari ini masuk, yang penting hari ini jam
tidak kosong, lega akhirnya jam pelajaran selesai. Ya, yang penting hari
ini tugas usai dan bisa istirahat. Padahal kita harusnya merenungi akan
jadi apa anak didik kita nantinya. Akan seperti apa mereka kelak… dst”
Jleb… Aduh iya, rasanya kena deh! Kadang semangat 45 untuk membangun
kemanusiaan anak didik kita terbiaskan oleh kesibukkan dan tuntutan
kehidupan pribadi. Kadang obsesi mengejar sesuatu pun turut mengalihkan
fokus mendidik.
Mereka memang bukan anak kandung kita, tetapi dari mereka kita punya
peluang meraih surga. Siapa tahu satu diantara mereka kelak yang akan
menarik tangan kita dari panasnya neraka kemudian uluran doanya
menjadikan kita terangkat menuju ke surga. Mendidik dengan “apa adanya”
sepertinya memang jd amal ibadah “yang apa adanya”. Syukur klo jadi
ibadah, Kalau tidak?!! Haduh!
Rasanya benar, bahwa mendidik untuk mengubah mereka, bukan domain
kita. Domain kita sebagai guru adalah ikhtiar untuk mengarahkan.
Mengubahnya menjadi lebih baik, lebih pandai dan bijak adalah kuasa
Allah SWT. Penting bagi kita untuk menyebut nama mereka satu demi satu
dalam doa kita, agar benar adanya terjadi perubahan dan perbaikkan dalam
akal, diri dan jiwa mereka. Banyak merenungi mereka, anak didik,
menjadikan kita paham apa yang seharusnya kita minta dari Allah untuk
yang terbaik bagi mereka. Mampukan kami menjalani amanah ini ya Allah,
Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar