Selasa, 22 September 2015

Menyebut Nama Anak Didik dalam Doa Kita

Kuliah hari ini sangat mengesankan. “Banyak diantara kita (guru) mendidik ala YANG PENTING HARI INI” terang dosen di kelas Pengembangan Bahan Ajar IPA. “Yang penting hari ini masuk, yang penting hari ini jam tidak kosong, lega akhirnya jam pelajaran selesai. Ya, yang penting hari ini tugas usai dan bisa istirahat. Padahal kita harusnya merenungi akan jadi apa anak didik kita nantinya. Akan seperti apa mereka kelak… dst”

Jleb… Aduh iya, rasanya kena deh! Kadang semangat 45 untuk membangun kemanusiaan anak didik kita terbiaskan oleh kesibukkan dan tuntutan kehidupan pribadi. Kadang obsesi mengejar sesuatu pun turut mengalihkan fokus mendidik.
Mereka memang bukan anak kandung kita, tetapi dari mereka kita punya peluang meraih surga. Siapa tahu satu diantara mereka kelak yang akan menarik tangan kita dari panasnya neraka kemudian uluran doanya menjadikan kita terangkat menuju ke surga. Mendidik dengan “apa adanya” sepertinya memang jd amal ibadah “yang apa adanya”. Syukur klo jadi ibadah, Kalau tidak?!! Haduh!
Rasanya benar, bahwa mendidik untuk mengubah mereka,  bukan domain kita. Domain kita sebagai guru adalah ikhtiar untuk mengarahkan. Mengubahnya menjadi lebih baik, lebih pandai dan bijak adalah kuasa Allah SWT. Penting bagi kita untuk menyebut nama mereka satu demi satu dalam doa kita, agar benar adanya terjadi perubahan dan perbaikkan dalam akal, diri dan jiwa mereka. Banyak merenungi mereka, anak didik, menjadikan kita paham apa yang seharusnya kita minta dari Allah untuk yang terbaik bagi mereka. Mampukan kami menjalani amanah ini ya Allah, Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar